Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopi Joss, Minuman Berdesis dari Arang yang Membara

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Kopi Joss mungkin tak asing lagi bagi warga Indonesia. Kopi ini disajikan dengan tambahan arang panas ini banyak dijajakan di angkringan di kawasan Yogyakarta. Arang panas yang ditambahkan ke dalam gelas kopi menciptakan suara mendesis. oddee.com
Kopi Joss mungkin tak asing lagi bagi warga Indonesia. Kopi ini disajikan dengan tambahan arang panas ini banyak dijajakan di angkringan di kawasan Yogyakarta. Arang panas yang ditambahkan ke dalam gelas kopi menciptakan suara mendesis. oddee.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah pernah coba kopi Joss khas Yogyakarta? Kopi arang yang unik ini populer dan dicari turis mancanegara.

Baca juga: Backpakeran ke Yogya, Jangan Lupa Mampir ke Tujuh Angkringan Ini

Minum secangkir kopi hitam yang kuat dengan perut kosong bisa menjadi sesuatu yang berbahaya, apalagi buat kalian yang punya sakit maag. Dilansir dari Atlas Obscura, bagi kalian yang ingin menghindari asam lambung yang protes karena kopi, vendor di Yogyakarta mengklaim mereka dapat menetralkan keasaman kopi dengan trik unik. Mereka menambah sepotong arang merah-panas langsung ke gelas-gelas kopi hitam.

Ini adalah kopi arang, yang dikenal di Indonesia sebagai kopi joss. Namanya berasal dari suara mendesis dari bara arang terbakar yang dimasukkan ke dalam kopi. Beberapa orang mengatakan minuman ini terasa seperti kopi biasa, sementara yang lain menggambarkan seperti ada rasa karamel yang berbeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 1960-an, seorang pemilik warung kopi lokal membedakan produknya dengan menggunakan arang yang menyala. Menurut legenda, namanya hanya "Pak Man." Pak Man menambahkan  arang ke secangkir air panas, bubuk kopi, dan gula, lalu minuman itu dibiarkan berdeguk dan mendesis. Setelah itu arang yang sudah mendingin diambil dan kopi siap diminum. 

Kopi Joss yang unik ini hingga sekarang masih eksis di Yogyakarta dan bisa dicari di vendor-vendor pinggir jalan kota Yogya.

TABLOIDBINTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

1 jam lalu

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

19 jam lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

23 jam lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

3 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.